BEI Kembali Aktifkan Pra Pembukaan Pasar Saham



 PT Bursa Dampak Indonesia (BEI) buka kembali perdagangan session pra pembukaan atau pre-opening. Kebijaksanaan ini dilaksanakan sebelumnya setelah pada Maret 2020 BEI hentikan perdagangan session pre-opening karena epidemi Covid-19 yang membuat harga saham turun.


Direktur Perdagangan serta Penataan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menerangkan, pengaktifan session pre-opening ini dilaksanakan dengan alasan mulai bergeliatnya kembali lagi transaksi jual-beli di pasar modal.


"Agar pasar bertambah teratur serta efektif. Dalam ini hindari penimbunan order diawalnya pembukaan pasar jam 09.00 (WIB) yang terkadang menyebabkan macetnya saluran info data di antara Bursa serta beberapa Anggota Bursa," terangnya, Kamis (3/9/2020).


Berdasar laporan yang diberi Laksono, pengaktifan kembali lagi perdagangan session pra pembukaan mengacu pada Surat Informasi No.: Peng-00272/BEI.POP/09-2020 mengenai Saham yang Bisa Diperjualbelikan lewat Session Pra-pembukaan di Pasar Reguler.


"Dengan adanya ini Bursa memberitahukan daftar saham yang bisa diperjualbelikan lewat Session Pra-pembukaan di Pasar Reguler serta mengganti referensi harga saham yang bisa diperjualbelikan lewat Session Pra-pembukaan di Pasar Reguler serta Pasar Tunai yang sebelumnya berdasar pada Harga Pembukaan, dirubah jadi pada Harga Previous terhitung mulai tanggal 7 September 2020 s/d batasan waktu yang diputuskan selanjutnya," catat Surat Informasi itu.


SabungAyam Antara Mitos dan Sejarah Ada sekitar 45 daftar saham yang bisa diperjualbelikan lewat session pra pembukaan pada periode September 2020 s/d Januari 2021.


Selanjutnya, Laksono mengutarakan, ketetapan ini sekaligus juga mengidentifikasi jika perdagangan di pasar modal telah relatif konstan serta untuk memperlancar macetnya saluran info data.


"Pre-opening awalnya masih memberi ruangan untuk 2x auto rejection (selama saat pre-opening serta satu kali lagi di jam perdagangan saham normal). Sesaat pre-opening sekarang ini cuma memberi ruangan untuk 1x auto rejection (selama saat pre-opening serta jam perdagangan)," katanya.


Penghimpunan dana di pasar modal Indonesia capai Rp 75,1 triliun sampai 1 September 2020. Penhimpunan dana ini cuma dari tindakan pelepasan saham pertama atau initial public offering (IPO), rights issue, penerbitan obligasi serta beberapa yang lain.


"Bisa kami berikan dengan sentimen positif, kami sampaikan per 1 September. penghimpunan dana dari pasar modal sudah capai Rp 75,1 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner Kewenangan Layanan Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, di Jakarta, Rabu (2/9/2020).


Mengenai penghimpunan dana sejumlah Rp 75,1 triliun di pasar modal Indonesia itu diantaranya dari tindakan IPO 40 emiten baru. Ia memprediksi, masih ada denyut penggalangan dana melalui pasar modal sampai akhir tahun.


"Akhir tahun 37 calon emiten yang lakukan penawaran umum, dengan keseluruhan penawaran prediksi Rp 20,46 triliun," jelas ia.


Selain itu, Wimboh yakini akan ada calon-calon emiten baru s/d Desember 2020 yang akan mencatat sahamnya di pasar modal Indonesia. Dengan demikian, ia mengharap sasaran tahun ini bisa melewati perolehan di tahun kemarin.


"Dibanidng tahun kemarin jauh, dapat capai Rp 180 triliun. Akan tetapi situasi covid-19, ada warga yang manfaatkan raising fund di pasar modal," pungkas ia.


Postingan populer dari blog ini

updating ethics and cybersecurity skills of all board members

This was actually rather a huge space in our comprehending of exactly just how

Keep The Dogs Hidden