Pemerintah Bayar Uang Muka Vaksin Rp3,3 Triliun Tahun Ini
Menteri Koordinator Perekonomian yang Ketua Komite Perlakuan COVID-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah telah sediakan budget untuk uang muka atau down payment (DP) vaksin COVID-19 sebesar Rp3,3 triliun tahun ini.
"Semua dana yang disediakan Rp37 triliun untuk program multiyears," kata Airlangga dalan pertemuan wartawan Jumat (4/9/2020) malam.
1. Amankan 340 juta vaksin
Lewat Menteri BUMN Erick Thohir serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia telah amankan 340 juta vaksin. Vaksin didapat lewat kerja sama BUMN seperti Biofarma dengan Sinovac Biotech dan Sinopharm, Tiongkok.
TARUHAN JUDI SABUNG AYAM ONLINE MENGUNTUNGKAN Mengenai dari UEA, mereka bawa pulang nota kesepakatan di antara Kimia Farma dengan G42. Retno sampaikan jika dalam kunjungannya serta Erick ke ke-2 negara itu, Indonesia sudah amankan 20 sampai 30 juta jumlah vaksin di 2020.
Disamping itu, sambungnya, di 2021, Indonesia telah amankan 290-340 juta vaksin. Dimana untuk kuartal pertama 2021, RI akan mendapatkan 80 sampai 130 juta. Sedang di kuartal II sampai IV, akan ada 210 juta vaksin.
2. Indonesia bangun vaksin sendiri
Kecuali bekerja bersama, Indonesia menghasilkan vaksin yang tengah ditingkatkan oleh Instansi Eijkman, yaitu Vaksin Merah Putih. Kepala Instansi Biologi Molekular (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengutarakan, sekarang ini perkembangan pengerjaan vaksin Merah Putih masih 50 %.
"Sekarang ini kami tinggal menanti protein yang akan diekskresikan oleh sel mamalia. Paralel kami akan memakai sel mamalia mana yang bertambah efisien serta efektif, nanti akan bersambung uji medis pada hewan dua atau tiga bulan lagi," kata Amin dalam Digital Media Briefing bertopik Suport untuk Pemercepatan Riset Vaksin COVID-19, Kamis (3/9/2020).
3. Masalah COVID-19 di Indonesia
Per Jumat (4/9/2020) masalah virus di Indonesia sudah capai 187.537 masalah dengan 7.832 wafat serta 134.181 pasien pulih. Airlangga menyebutkan recovery rate di Indonesia di atas rerata global yaitu 71,7 %.
"Sesaat fatality rate-nya 4,2 %," ucap Airlangga.