Wall Street Melemah Dipicu Anjloknya Saham Teknologi



 Bursa saham di Amerika Serikat (AS) ditutup menurun pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Ini sesudah session perdagangan yang fluktuatif dimana beberapa saham yang akan diuntungkan dari pembukaan kembali lagi ekonomi coba menyeimbangi pengurangan tajam saham emiten tehnologi.


Diambil dari CNBC, Sabtu (9/5/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup 159,42 point bertambah rendah atau 0,6 % ke level 28.133,31. Pada satu titik, rerata 30 saham di Dow Jones turun sekitar 628,05 point atau 2,2 %. Dow kuat sekejap di hari Jumat.


S&P 500 turun 0,8 % jadi 3.426,96, tapi tutup session rendahnya. Indeks saham ini turun 3,1 % pada session paling rendah serta dengan singkat diperjualbelikan positif selama seharian itu.


Sesaat Nasdaq Composite turun 1,3 % jadi 11.313,13, dan juga ditutup jauh di atas titik paling rendahnya.


Saham Boeing naik lebih dari 1 %, sedang saham bank kuat dengan cara luas. JPMorgan Chase serta Citigroup semasing naik 2,2 % serta 2 %. Bank of America naik 3,4 %. Wells Fargo naik 1,1 %. Karnaval operator kapal pesiar naik 5,4 % serta United Airlines naik 2,2 %.


"RUMUS JUDI BOLA OVER UNDER SBOBET Kami pada akhirnya kemungkinan lihat beberapa perputaran yang bisa ke arah pada kepemimpinan pasar baru," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities.


Saham perusahaan tehnologi besar ditutup menurun. Facebook, Amazon, serta Alphabet turun bertambah 2 %. Netflix turun 1,8 % serta Microsoft turun 1,4 %.


Tetapi, Apple tutup perdagangan dengan naik 0,1 % sesudah jatuh sekitar 8,3 %. Tesla meniadakan pengurangan lebih dari 8 % serta akhiri session perdagangan dengan naik 2,8 %.


Awalnya, Bursa atau pasar saham Amerika Serikat (AS) turun tajam, mundur dari tempat paling tinggi selama hidup sebab saham tehnologi.


Merilis situs CNBC, Jumat (4/9/2020), Indeks Dow Jones Industrial Average turun 807,77 point, atau 2,8 % jadi 28.292,7. Ini adalah pengurangan sehari paling besar semenjak 11 Juni.


Sesaat indeks S&P 500 turun 3,5 % jadi 3.455,06 serta Nasdaq Composite turun 5 % ditutup jadi 11.458,10.


"Spesial untuk tehnologi, saham bagian ini alami pengurangan paling besar, selesai berlangsung reli besar belakangan ini. Tehnologi sudah dilepaskan dari esensial untuk sesaat waktu serta momen bisa kerja di ke-2 arah," kata Adam Crisafulli dari Penting Knowledge.


Tertera, saham Apple turun 8 % serta masuk ke pengurangan sehari paling besar semenjak 16 Maret. Amazon serta Netflix kedua-duanya turun lebih dari 4 %, sesaat Facebook turun 3,8 %. Demikian juga saham Microsoft tergelincir 6,2 %. Alfabet ditarik kembali lagi sebesar 5,1 %.


Bagian tehnologi dalam indeks S&P 500 ditutup 5,83 % bertambah rendah, hentikan peningkatan berturut-turut 10 hari. Bagian ini mencatatkan kerugian sehari paling besar semenjak Maret.


Saham perusahaan terpukul yang akan mendapatkan keuntungan waktu ekonomi kembali lagi dibuka, menantang trend negatif tehnologi.


Sebutlah saja saham Karnaval, operator kapal pesiar naik 5,2 %. Macy's tertera sahamnya naik hampir 8 %.


Semenjak akhir Maret, S&P 500 naik lebih dari 50 % serta Nasdaq sudah kuat lebih dari 60 %. Dow sudah naik lebih dari 50 % pada saat itu.


Hal yang tentu, beberapa analis memikir kemungkinan kini saatnya buat pasar untuk mengkonsolidasikan beberapa peningkatan tajam belakangan ini.


"Walau kami tidak menginginkan keruntuhan berlangsung lagi saat ini, kami tidak memerlukan titik paling tinggi baru untuk tumbuh tiap hari untuk jaga trend naik masih hidup," kata Frank Cappelleri, Direktur Eksekutif di Instinet, dalam satu catatan.


Perusahaan Indonesia di bagian Migas untuk kali pertamanya melantai di Bursa Saham New York Stok Exchange, Wall Street. Diinginkan saham ini bisa terjual untuk memperoleh investasi dalam bagian minyak serta gas bumi.


Postingan populer dari blog ini

updating ethics and cybersecurity skills of all board members

This was actually rather a huge space in our comprehending of exactly just how

Keep The Dogs Hidden